Ciri-Ciri Haji Mabrur
Nurul Arifin - Okezone
Selasa, 2 November 2010 13:50 wib
17 96Email0
Ilustrasi. Jamaah haji tengah diperiksa paspornya (Foto: Koran SI)
Menurut Ustaz H Dzulfikar Dawam Ikhwanto, pengasuh Rubrik Islami di salah satu Radio, dalam hadist Nabi disebutkan ada tiga ciri seseorang yang memperoleh haji Mabrur. Ciri-ciri itu dapat dilihat ketika sepulang dari Makkah.
"Ciri-ciri orang yang memperoleh haji mabrur adalah menebarkan kedamaian, meningkatkan ibadah, dan meningkatkan kedermawanan," kata ustaz yang juga dosen di salah satu Perguruan tinggi swasta itu, Selasa (2/11/2010).
Semisal, ada seseorang yang usai berangkat haji memiliki prilaku yang jelek, kadar kemabruran hajinya pasti diragukan. Mestinya, sepulang dari Haji, lanjutnya, yang dulu salatnya tidak teratur menjadi rajin, yang dulu pemarah kini penyabar, yang dulu kasar bicaranya berubah menjadi santun tutur katanya, yang sebelumnya pelit usai haji menjadi dermawan.
Dia juga mengatakan, semua rukun yang dilakukan saat haji hanyalah simbolik semata. Dalam haji ada, Thowaf, Sai, Ihram, melempar Jumroh, menginap di Mina dan lain-lain. Tujuannya adalah bagaimana pascahaji itu. "Mabrur atau tidaknya seseorang akan terlihat setelah pulang dari haji," katanya.
Sama halnya ketika salat. Dalam salat ada rukuk, sujud, takbir serta membaca surat-surat dalam Alquran. Tujuan dari salat adalah mencegah perbuatan keji dan mungkar. Termasuk juga dengan puasa, hanyalah simbol. Intinya agar seseorang menjadi hamba yang bertaqwa.
Yang terpenting saat ini, lanjut dia, adalah bagaimana menata niat sebelum berangkat haji ke Tanah Suci. Sangat disayangkan bila tidak bisa menjadi Haji Mabrur. Sebab, haji merupakan ibadah yang membutuhkan kekuatan fisik, mental serta biaya yang besar. “Niat berangkat haji hanya semata-mata karena Allah semata dan tertanam jauh di dalam hati. Jangan karena yang lain,” ujarnya